OLEH AGUNG HARSYA Ikuti @agungharsya di twitter
Edisi ketiga Piala AFF dipentaskan di Thailand. Turnamen diikuti sembilan dari sepuluh anggota AFF karena Brunei Darussalam menarik diri atas dasar alasan yang diketahui belakangan menentang sponsor perusahaan bir.
Thailand kembali berjumpa Indonesia dalam pembagian grup. Pertemuan tersebut mengingatkan kembali pada insiden sepakbola gajah dua tahun sebelumnya. Kala itu, Thailand dan Indonesia berupaya menghindari tuan rumah Vietnam di semi-final. Insiden memalukan berujung gol bunuh diri pemain Indonesia, Mursyid Effendi.
Tapi, tidak ada lagi sepakbola gajah ketika Thailand bertemu Indonesia. Kekuatan Thailand yang didukung publik sendiri terlalu kuat bagi Indonesia. Gajah Putih menaklukkan Garuda 4-1. Posisi Nandar Iskandar sebagai pelatih pun goyang. Nandar kemudian dibekukan dan posisinya digantikan asisten Dananjaya.
Dananjaya mengubah total wajah Indonesia. Dalam pertandingan penentuan, Indonesia melumat Myanmar lima gol tanpa balas. Di semi-final, menghadapi Vietnam yang lebih diunggulkan, Indonesia secara mengejutkan berhasil menang 3-2. Pertandingan berjalan dramatis dan Indonesia seharusnya bisa lolos jika tidak kebobolan gol Vu Cong Tuyen pada menit terakhir waktu normal. Saat laga perpanjangan waktu memasuki menit terakhir, Gendut Doni mempersembahkan kemenangan bagi Indonesia.
Padahal, Vietnam tampil impresif selama babak penyisihan grup. Mereka mencetak 13 gol tanpa pernah kebobolan serta menang tiga kali dan imbang sekali dalam empat penampilan.
Lolos mendampingi Vietnam ke semi-final dari Grup B adalah Malaysia. Pada laga penentuan, Malaysia berhasil membekuk Singapura lewat gol tunggal Azman Adnan. Namun, Malaysia dihentikan tuan rumah Thailand di semi-final. Malaysia akhirnya bisa berpuas diri dengan merengkuh juara ketiga setelah melibas Vietnam, yang sudah kehilangan motivasi, tiga gol tanpa balas.
Di laga puncak menghadapi Thailand, Indonesia gagal melakukan revans. Skor identik 4-1 kembali terulang. Worrawoot Srimaka memborong tiga gol dalam final dan tercatat sebagai pemain pertama sekaligus satu-satunya yang mampu menciptakan hat-trick di final Piala AFF hingga saat ini.
Sedikit hadiah bagi Indonesia adalah keberhasilan Gendut Doni menjadi topskor bersama Srimaka dengan torehan lima gol.
AFF Championship | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Via: KILAS BALIK Piala AFF 2000
No comments:
Post a Comment